Cinta Itu Bukan Memaksa Tapi Memperjuangkan, Bukan Menyerah Tapi Mengikhlaskan, Bukan Melepaskan Tapi Merelakan
Didalam kehidupan, kita pasti pernah dihadapkan dengan situasi yang sangat membingungkan, seperti kita dituntut untuk melepaskan apa yang ingin kita miliki dan sesuatu yang sangat kita cintai.
Lantas ketika kita dituntut untuk merelakan seseorang yang sangat kita inginkan, maka pada saat itu kita harus belajar merelakan bukan hanya melepaskan.
Lantas ketika kita dituntut untuk merelakan seseorang yang sangat kita inginkan, maka pada saat itu kita harus belajar merelakan bukan hanya melepaskan.
Akan Ada Saatnya Kita Akan Melepaskan Orang Yang Kita Cinta, Tapi Sebetulnya Kita Tidak Melepaskannya Melain Merelakan Apa yang Bukan Milik Kita
Melepaskan itu belum tentu bisa merelakan, sedangkan seseorang yang sudah merelakan maka sudah pasti telah berhasil melepaskan.
Karena merelakan itu bisa timbul hanya pada saat sudah memiliki kepercayaan bahwa yang kita lepaskan memang seharusnya dilepaskan karena tak seharusnya menjadi milik kita.
Karena merelakan itu bisa timbul hanya pada saat sudah memiliki kepercayaan bahwa yang kita lepaskan memang seharusnya dilepaskan karena tak seharusnya menjadi milik kita.
Bukan Melepaskan, Hanya Saja Kita Sadar Bahwa Orang Yang Kita Cintai Tidak Tercipta Untuk Kita
Kamu harus tahu bahwa ketika kita kehilangan orang yang kita cintai, itu semua semata-mata kita bukan melepaskan orang yang kita cinta, melainkan kita sadar bahwa orang yang kita cintai belum tentu menjadi milik kita.
Oleh sebab itulah kita sadar bahwa Tuhan telah menyiapkan pengganti seseorang yang memang ditakdirkan untuk kita.
Oleh sebab itulah kita sadar bahwa Tuhan telah menyiapkan pengganti seseorang yang memang ditakdirkan untuk kita.
Ada satu hal yang penting mengapa kita masih terus berjuang, bukan karena tidak merasa lelah atau bukan pula kita ingin memaksakan kehendak agar dia menjadi milik kita.
Akan tetapi kita ingin menunjukkan bahwa kita benar-benar mencintainya dan sungguh-sungguh menginginkanya sehingga kita akan berusaha berjuang untuk membuktikan kesungguhan kita.
Akan tetapi kita ingin menunjukkan bahwa kita benar-benar mencintainya dan sungguh-sungguh menginginkanya sehingga kita akan berusaha berjuang untuk membuktikan kesungguhan kita.
Adakalanya Kita Berhenti Mencintai Nyatanya Bukan Menyerah Namun Kita Berusaha Mengikhlaskan
Adakalanya kita harus berhenti berjuang bukan karena lelah dan tidak mencintai, namun kita menyadari bahwa ada hal yang tidak bisa kita paksakan yang disebut dengan takdir.
Oleh karena itu meski kita mau berjuang dan kita mau membuktikan kesungguhan kita, namun jangan pernah lupa bahwa rencana Tuhan belum tentu seperti yang kita inginkan.
Oleh karena itu meski kita mau berjuang dan kita mau membuktikan kesungguhan kita, namun jangan pernah lupa bahwa rencana Tuhan belum tentu seperti yang kita inginkan.
Kita Sadar Bahwa Cinta Itu Bukan Hal Yang Bisa Dipaksa, Oleh Sebab Itu Kita Belajar Bagaimana Merelakan dan Mengikhlaskan
Ingatlah bahwa takdir itu tidak bisa ditentang, maka dari itu kita harus berusaha untuk merelakan.
Karena ketika sudah berbicara takdir Tuhan, maka pada saat itu kita tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berusaha menerima dan berusaha mengikhlaskan apa yang memang tidak ditakdirkan menjadi milik kita.
Karena ketika sudah berbicara takdir Tuhan, maka pada saat itu kita tidak bisa melakukan apa-apa kecuali berusaha menerima dan berusaha mengikhlaskan apa yang memang tidak ditakdirkan menjadi milik kita.
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Cinta Itu Bukan Memaksa Tapi Memperjuangkan, Bukan Menyerah Tapi Mengikhlaskan, Bukan Melepaskan Tapi Merelakan"