Jangan Sampai Kita Saling Membenci dan Mendendam, Meski Benar Kita Pernah Disakiti dan Dikhianati Olehnya
Siapapun orangnya pasti akan merasa sangat sakit hati, ketika tahu bahwa dirinya telah disakiti dan dikhianati.
Akan tetapi perbanyaklah introspeksi diri dan kembalikan semua yang terjadi kepada yang maha mengatur kehidupan ini.
Lantas pasrahkan saja kepada Allah tentang ketidak adilan yang kita alami, jangan kotori hati dengan membenci, meski benar kita telah tersakiti dan dikhianati.
Oleh karena itu, meski benar dulu kita pernah diperlakukan dengan tidak adil, lantas jangan kotori hati kita dengan rasa dengki.
Sudahlah jangan protes, sebab semuanya telah Allah gariskan menjadi takdir kita, dan bagaimanapun hal yang menyiksa hati kita pasti akan berakhir pada titik temu yang namanya “kebaikan”.Bila Orang Lain Bersalah Kepada Kita Maka Masalahnya Dengan Allah, Bukan Dengan Kita
Jangan biarkan hati ingin membalas perbuatan dia yang telah menyakiti atau mengkhianati kita, maka lunakkan hati untuk tetap tenang dalam kesabaran.
Dan ingatlah dengan bijak, bila orang lain bersalah kepada kita sebenarnya dia sedang berurusan dengan Allah, karena Allah tidak akan pernah membiarkan kita disakiti oleh yang dzalim.
Lantas jangan biarkan hati kita kotor dengan rencana-rencana buruk untuk membalas perbuatan dia yang berlaku tidak baik, karena kini kesalahannya tengah menjadi urusan Allah.
Intinya, cukup pasrahkan apa yang sedang menimpa kita kepada Allah dzat yang maha mengadili, dan jangan gegabah untuk membalas dengan hal yang sama.
Jadi, jangan biarkan hati kita mengkeruh dengan penyakit hati, dan jangan biarkan hati kita kotor dengan kebencian dan dendam, karena tugas kita saat ini hanya menjaga hati.
Oleh karena itu cukup dia yang menyakiti yang mendapat balasan dari Allah berupa hukuman dari perbuatan buruknya, dan kita yang disakiti berusahalah untuk bersabar dan ikhlas, agar Allah semakin menambahkan kita kebaikan.
Open Comments
Close Comments
Posting Komentar untuk "Jangan Sampai Kita Saling Membenci dan Mendendam, Meski Benar Kita Pernah Disakiti dan Dikhianati Olehnya"